Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ternak Ayam Potong
2
Bahan
organik dalam bentuk padat merupakan kompos yang berguna sebagai bahan
untuk memperbaiki tekstur, struktur tanah, mendukung kehidupan mikro dan
makro organisme serta sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. KOMPOS
adalah bahan alami yang telah lapuk melalui proses penghancuran /
penguraian oleh mikro Organisme dengan waktu dan cara – cara tertentu.
Prinsip Pengomposan
Untuk Mendapatkan kompos yang mempuyai kualitas baik, maka dalam pembuatannya melalui beberapa langkah dan pemahaman yaitu :
1. Pengembangan
MOL untuk mempercepat penghancuran bahan yang mau dikomposkan dipotong
– potong dalam ukuran kecil untuk mempercepat Mikro organisme masuk
pada bahan yang dikomposkan.
2. Pengomposan harus terlindungi dari sinar matahari langsung dan air hujan .
3. Memperhatikan perbandingan bahan yang dikomposkan disesuaikan dengan kondisi C/N Rasio dari bahan
4. Mempertahankan sirkulasi udara pada saat pengomposan harus terpelihara.
5. Menjaga suhu dalam proses pengomposan agar terjaga dan tetap mendukun kerja mikro organisme
6. Menjaga kelembaban agar tetap Optimal
7. Membunuh biji – biji gulma
8. Membunuh sumber penyakit terutama patogen / sumber penyakit cendawa
9. Meningkatkan kadar nutrisi bagi tanaman
f
Cara Pembuatan kompos Dengan Bahan Kotoran Ternak Ayam Potong
Proses Pembuatan Cara 1
Pada
Proses ini menggunakan Kotoran ayam pedaging yang memiliki bau sangat
menggangu pernafasan dan kecepatan pertumbuhan belatung yang akan
menjadi lalat .
Menggunakan Teknik penyusunan berlapis
Bahan :
. Kotoran Ayam Pedaging / Ayam Potong 1 Ton
. Serbuk Kulit Kelapa ( Emput ) 40 % dari bahan Kotoran
. Kapur ( CaCo3 ) 10 Kg
. D O F Hijau 1 Ltr. D O F Merah 1 Ltr
.
Pembuatan / Penyusunan bahan :
1. Buat bahan dengan susunan berlapis mulai dari Emput dengan ketebalan + 5 cm, kotoran dengan ketebaan +
10 cm, Kapur secukupnya serta semprot bahan dengan cairan D O F yang
sudah dicampur dengan dosis 1 ton bahan 1- 2 liter cairan D O F,
semprot dengan cairan D O F secukupnya pada setiap lapisan bahan
2. Tutup tumpukan dengan Terpal untuk menjaga kelembaban dan mempercepat proses pengomposan
3. Tutup tanah di tepi terpal, agar lalat tidak bisa masuk
4. Setelah 1 – 2 hari, lakukan pengontrolan, apabila suhu pada bahan terasa panas berarti pengomposan berhasil
5. Setelah 15 hari, lakukan pembalikan agar proses lebih merata
6. Setelah
21 hari, lakukan pengotrolan terhadap kelembaban dan suhu udara, bila
dipegang tumpukan terasa panas berarti proses pengomposan sedang
berjalan
7. Setelah 25 hari, lakukan pembalikan agar proses lebih merata
8. Lakukan
pengontrolan di hari ke 30 apa sudah terjadi penurunan suhu atau belum,
bila suhu masih panas tutup rapat kembali tumpukan
9. Pembongkaran / panen dapat dilakukan pada hari ke 30 +
10. Kompos
dapat dipanen denga ciri – ciri bahan berubah warna menjadi coklat /
coklat kehitam – hitaman ,seperti tanah, suhu panas menurun dan bau
tidak menyengat.
Pada
cara proses ini Untuk bahan campuran serbuk kulit kelapa ( empot) bias
juga menggunakan bahan yang bias memberikan rongga pada bahan seperti
Abu sekam , Sekam, Serbuk gergaji
.
Proses Pembuatan Cara 2
Menggunakan Teknik pencampuran bahan pada awal proses dan tidak melakukan pembalikan bahan
Bahan :
. Kotoran Ayam Pedaging / Ayam Potong 1 Ton
. Serbuk Kulit Kelapa ( Emput ) 40 % dari bahan Kotoran.
. Kapur CaCo3 ) 10 Kg
. D O F Hijau 1 Ltr
. D O F Merah 1 Ltr
Pembuatan / Penyusunan bahan :
1. Semua
bahan dicampur / diaduk hingga merata , campurkan D OF ( MOL ) pada
bahan sampai bahan dalam kondisi lembab ( tidak terlalu basah dan tidak
terlalu kering )
2. Tumpuk
dan Tutup tumpukan dengan Terpal untuk menjaga kelembaban dan
mempercepat proses pengomposan serta menjaga lalat masuk dan bertelur
pada bahan sampai menjadi pupuk
3. Tutup tanah di tepi terpal, agar lalat tidak bisa masuk
4. Belatung yang berada pada bahan akan mengalami kematian dalam waktu + 2-3 jam mulai penutupan
5. Setelah
1 – 2 hari, lakukan pengotrolan terhadap kelembaban dan suhu udara,
bila dipegang tumpukan terasa panas berarti proses pengomposan sedang
berjalan
6. Lakukan
pengontrolan di setiap 7 hari apa sudah terjadi penurunan suhu atau
belum, bila suhu masih panas tutup rapat kembali tumpukan
7. Pembongkaran / panen dapat dilakukan pada hari ke 30 +
8. Kompos
dapat dipanen denga ciri – ciri bahan berubah warna menjadi coklat /
seperti tanah, suhu panas menuruh dan bau tidak menyengat
Pada
proses pembuatan pupuk organic dengan bahan kotoran ayam pedaging kali
ini membutuhkan waktu yang lebih lama dikarenakan banyak nya kandungan
protein yang terdapat pada bahan mengakibatnya Belatung / lalat dapat
berkembang dengan cepat , untuk dapat mempercepat proses pembuatan pupuk
organic membutuhkan cairan yang lebih banyak untuk pengubahan menjadi
pupuk organik yang berkualitas
Untuk
penekanan perkembangan belatung yang baru, pada tepi penutup tumpukan
pupuk organic berikan pemberat bisa tanah atau yang lain agar belatung
yang baru tidak dapat masuk ke bahan pupuk sampai pupuk organic benar –
benar jadi, dikarenakan belatung dapat berkembang pada bahan pupuk
organic yang masih setengah jadi
Kecepatan proses pupuk organik dipengaruhi oleh meratanya campuran dan banyak / sedikitnya obat yang dipakai